Jumat, 06 April 2012

Perkembangan Profesi Kependidikan



RINGKASAN PROFESI KEPENDIDIKAN (BK)


UNIBLO~1.JPG

                                                 Disusun Oleh:


Nama             : Geri Susino
NPM              : A1L011003
Prodi          : Bimbingan dan Konseling


Dosen Pembimbing     : Prof.Dr.Rohiat,M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011

PERKEMBANGAN PROFESI KEPENDIDIKAN

A.Pengertian dan Ciri-Ciri Profesi

1.  Pengertian Profesi
                Profesi secara umum diartikan oleh masyarakat sebagai suatu pekerjaan atau mata pencarian yang hubungannya erat dengan mendapatkan penghasilan. Menurut  International Dictionary of education “profesi merupakan suatu terminology evaluasi yang menggambarkan pekerjaan yang paling berwibawa dan dikatakan professional jika melakukan Sesutu pelayanan social yang esensial yang didasari pengetahuan yang sistematis, pendidikan akademik yang lama, memiliki otonomi yang tinggi, kode etik, dan memperhatikan perkembangan dalam pelayanannya.

2. Ciri-Ciri profesi
a.       menggunakan waktu penuh dalam menjalankan pekerjaannya.
b.      anggota organisasi professional yang formal.
c.       Ia terikat oleh satu panggilan hidup.
d.      Ia menguasai pengetahuan yang berguna dan keterampilan atas dasar latihan spesialisasi atau pendidikan yang sangat khusus.
e.      Ia terikat oleh syarat-syarat kompetensi dan pengabdian.
f.        Ia memperoleh otonomi berdasarkan spesialisasi teknis yang tinggi sekali.

B. Persyaratan-Persyaratan Profesi

Ø  Pekerjaan yang berwibawah dan cakap
Suatu profesi merupakan pekerjaan yang berwibawah. Artinya pekerjaan yang dilakukan mendapat penghargaan dari kliennya atau masyarakat.seorang guru, dalam keadaan yang memenuhi persyaratannya sebagai guru, ia melaksanakan pekerjaannya dengan persyaratan-persyaratan yang baik, memetuhi peraturan peraturan yang baik, disiplin, dan memetuhi norma-norma yang ada,tentunya guru seperti ini akan sangat dihrgai di masyarakat.
Ø  profesi dilatar belakangi pendidikan akademik dan praktek di perguruan tinggi
Ø  melakukan suatu pelayanan sosial yang esensial
Pada saat tertentu dapat dikatakan bahwa setiap orang yang menyampaikan informasi yang memberikan pengetahuan atau keyakinan orang itu dapat dikatakan sebagai guru.
Ø  memiliki otonomi yang tinggi
Dengan keahlian, kemampuan, dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, seseorang mendapatkan otonomi. Agar dia dapat mengembangkan kealian sesuai dengan bidangnya.

Visi Kementerian Pendidikan Nasional

Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil yang diinginkan di masa datang  (statemen visi menunjukan tujuan puncak (edward sallis, 2004: 216)
Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang
Mudah diingat, singkat .ket,(visi yang baik tidak lebih dari 7 kata)
Rumusan visi seharusnya memberikan isyarat:
a.       Berorientasi ke masa depan dalam jangka waktu yang lama.
b.      Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik daripada sekarang, sesuai dengan  harapan
c.       Mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai
d.      Mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan komitmen
e.      Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan pengembangan diri atau organisasi
f.        Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan
Sesuai dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan Nasional berkewajiban untuk mencapai menciptakan Pendidikan Nasional sebagai berikut, Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan Amanat Pendidikan Nasional tersebut, Kemendiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan:
VISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL : Insan Indonesia Cerdas Kompetitif (Insan Kamil / Insan Paripurna) Maksud cerdas disini meliputi, kecerdasan intelektual, spiritual, emosional, dan kinestetik.
7 kebiasaan yang tanpa perlu dipikir dulu yang paling efektif bagi manusia :
 jadilah proaktif, mulai dan mengakiri dengan pikiran, mendahulukan yang utama, berpikir menang-menang, mengerti dulu lalu paham, sinergi, dan asahlah mata gergajinya .

Pengertian Bimbingan dan Konseling

                Menurut Bimo Walgito(1982:11), Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan didalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu mencapai kesejahteraan hidupnya.
                Menurut James P. Adam, Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana seorang konselor membantu konseli supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapi pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang.

Peranan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

                Alasan diperlukannya BK di sekolah yaitu, Sekolah merupakan lingkungan hidup setelah rumah, siswa yang masih muda masih memerlukan bimbingan. Dan juga BK diperlukan merujuk kepada guru di sekolah yaitu, mengembangkan dan memperluas pemahaman guru tentang afektif, mengembangkan emosional guru, mengembangkan efektivitas belajar, dan mengatasi masalah-masalah guru dalam menjalankan tugas.
Tujuan Bimbingan dan Konseling
                Tujuan bimbingan di sekolah adalah membantu siswa untuk:
Ø  Mengatasi kesulitan dalam belajarnya
Ø  Mengatasi kebiasaan yang tidak baik
Ø  Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan jasmani dan rohani
Ø  Mengatasi kesulitan kelanjutan studi, dan pekerjaan setelah tamat sekolah
Ø  Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan emosional,social baik di sekolah maupun di masyarakat

Landasan Bimbingan dan Konseling

Menurut Winkel(1991), landasan-landasan itu adalah
Ø  Bimbingan selalu memperhatikan perkembangan siswasebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang
Ø  Bimbingan berkisar padadunia subyektif masing-masing individu
Ø  Kegiatan bimbingan dilaksanakan atas dasar kesepakatan antara pembimbing dengan yang dibimbing
Ø  Bimbingan berlandaskan atas pengakuan akan martabat dan keluhuran individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak-hak asasi
Ø  Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiah yang berkaitan dengan psikologi
Ø  Pelayanan ditunjukan kepada semua siswa
Ø  Bimbimgan merupakan suatu proses, yaitu berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan, berurutan dan mengikuti tahap-tahap perkembangan anak.

Prinsip-prinsip umum bimbingan dan konseling

Ø  Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, jadi pemberian pelayanan perlu dikaji kehidupan masa lalu klien yang diperkirakan mempengaruhi timbulnya masalah tersebut
Ø  Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individu yang dibimbing
Ø  Bimbingan diarahkan kepada bantuan yang diberikan supayaindividu yang bersangkutan mampu membantu atau menolong dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan
Ø  Bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah
Ø  Pelaksanaan bimbingan harus dipimpin olehseorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan sanggup bekerja sama dengan para pembantunya
Ø  Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian secara teratur untuk mengetahuisampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuaianantara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu

Asas-asas Bimbingan dan Konseling

                Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu kegiatan agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik serta mendapatkan hasil yang memuaskan. Menurut Prayitno(1982) ada beberapa asas yang perlu diperhatikan yaitu,
1.       Asas kerahasiaan
Asas ini mempunyai makna yang sangat penting (asas kunci) dalam lanyanan Bimbingan dan Konseling.karena klien akan terbuka kepada konselor apabila asas ini telah terpenuhi dengan baik, dan keterbukaan itu akan memudahkan konselor dalam memberikan solusi.
2.       Asas Keterbukaan
Konselor harus berusaha untuk menciptakan keterbukaan dalam membahas masalah yang dialami klien, agar mudah memberikan solusi terbaik.
3.       Asas kesukarelaan
Konselor harus secara sukarela kepada klien agar klien dapat secara sukarela pula dalam mengutarkan permasalahannya, dan juga hendaknya konselor jangan membawa masalah yang dialaminya kepada klien.
4.       Asas kekinian
Pemecahan masalah dalam kegiatan konseling seharusnya berfokus kepada masalah- masalah yang dialami oleh klien pada saat ini. Apa yang dirasakan,difikirkan pada konsultasi itulah yang menjadi puisat perhatiandan mencarikan pemecahannya
5.       Asas kegiatan
Hendaknya konselor mampu memotivasi klien untuk melaksanakan semua saran yang telah disampaikannya.
6.       Asas kedinamisan
Arah layanan bimbingan dan konseling yaitu terwujudnya perubahan dalam diri klien, yaitu perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik
7.       Asas keterpaduan
Dalam memberikan layanan kepada klien, hendaknya selalu diperhatikan aspek-aspek keperibadian klien yang diarahkan untuk mencapai keharmonisan atau keterpaduan
8.       Asas kenormatifan
Usaha layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan itu hendaknya tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, sehingga tidak terjadi penolakan dari individu yang dibimbing
9.       Asas keahlian
Konseling harus dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli dibidangnya, agar orang yang dibimbing tidak salah arah atas apa yang disarankan pembimbing, agar konsultasi dapat berjalan sesuai arah dan tujuannya
10.   Asas alih tangan
Asas ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pemberian opelayanan yang tidak tepat. Konselor bukanlah tenaga yang serba bisa sehingga dalam pemberian layanan dia perlu membatasi dirisesuai dengan keahliannya
11.   Asas Tutwuri Handayani
Setetelah klien mendapatkan layanan hendaknya klien merasa bahwa layanan tersebut tidak hanya ada saat klien mengemukakan persoalannya. Di luar layanan pun hendaknya makna bimbingan dan konseling tetap dapat dirasakan.

Orientasi Bimbingan dan konseling

            Sikap dasar  pekerjaan bimbingan itu adalah individu merupakan hal yang sangat penting,tentang adanya kesulita yang dihadapinya dalam rangka perkembangan yang optimal sehimgga mereka dapat memahami diri dan bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan-tuntutan dan keadaan lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pada hakikatnya setiap individu mempunyai perbedaan yang satu sama lain, ini dapat mempengaruhi dari cara berfikir, cara berperasaan, dan cara menganalisis masalah. Bilamana klien menyampaikan informasi atau berbicara tentang masalah yang tidak ada kaitannya dengan kesulitan yang sedang di konsultasikan, maka konselor harus membawanya ke masalah yang sedang dihadapi, oleh karena itu konselor harus arif dan bijaksana dalam memecahkan masalah yang dialami oleh setiap klien.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar